
lhoksemawe, Sumatrapena.com – Isu dugaan pungutan liar (pungli) di hari kesehatan nasional sedang menjadi soroton, pergerakan mahsiswa islam indonesia PMII kota lhoksemawe pun mendesak satuan tugas sapu bersih pungutan liar (saber pungli) kota lhisemawe untuk segera mengusut isu tersebut
Apa pun alasan nya yang nama nya pungli tidak boleh, seharus nya tidak ada lagi yang nama nya pungutan apapun itu.
Karna PJ walikota lhoksemawe sudah berkomitment di bawah kepemimpinannya,” ujar zarnuji ketua PMII kota lhoksemawe saat berbincang dengan awak media melalui via pesan singkat whashapt, senin 28/11/2022.
Putra asli kota lhoksemawe menyaran kan kepada pihak dinas kesehatan kota lhoksemawe, jangan berlindung dengan adanya kesepakatan atau musyawarah sehingga menghalal kan pungutan uang di instansi pemerintahan.
“kami mengharap kan kasus ini di usut secara transparan, jika terbukati menyalahi aturan kami mendesak pj walikota lhoksemawe untuk mencopot kepala dinas kesehatan lhoksemawe,”pinta nya.
PMII kota lhoksemawe akan terus mengawal isu dugaan pungli ini, sampai ada tindakan tegas dari pj kota lhoksemawe,”lanjutnya
Sebagai mana di ketahui, isu dugaan pungutan liar di peringatan hari kesehatan nasional ke-58 tahun 2022 yang di laksanakan di lapangan
Kantor walikota lhoksawe, pada 14 november kemarin, menuai polemik di kalangan masyarakat.
Hal itu di karenakan dinas kesehatan lhoksemawe melakukan penarikan iuran dengan angka sebesar rp 2000.000 hingga 4 juta rupiah dari sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan di kota lhoksemawe.