
Tapung Hulu, Sumatrapena.com – Terdapat aroma yang tidak sedap dalam kasus penjualan BBM berjenis solar di SPBU 14.284.135 Sumber Sari, Tapung Hulu, yang beritanya sudah terbit di sejumlah media online.
Pihak SPBU yang diwakili oleh Roni, selaku manajer di SPBU tersebut membantah telah terjadi penjualan BBM lewat jerigen.
“Pengisian ke dalam jerigen di atas 10 liter tidak kami layani,” sanggahnya.
Guna memperjelas temuan ini, pihak media telah pula menginformasikan dan mengonfirmasi kepada Kapolsek Tapung Hulu via pesan singkat di WhatsApp. “Saya menghimbau kepada SPBU yang beroperasi di Tapung Hulu untuk tidak melakukan penjualan BBM lewat jerigen. Setiap hari anggota kami melakukan patroli,” ujarnya.
“Baik, akan dilakukan pemantauan. Tap, mengapa pihak media memantau SPBU ini secara khusus? Jika foto yang dikirim kepada saya adalah foto yang lama, maka sebaiknya tidak usah diekspos,” tambahnya.
Jawaban Kapolsek Tapung Hulu ini mengejutkan pihak media karena foto dan video yang dikirimkan mencantumkan waktu dan koordinat di dalamnya. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar.
Lebih lanjut, pihak media juga menghubungi Kapolres Kampar via WhatsApp yang hanya dibalas singkat dengan ucapan terima kasih. Tidak ada jawaban konkret lain yang diberikan.
Pihak media menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh SPBU tersebut dan aparat penegak hukum yang terkesan menggampangkan urusan ini. Padahal pihak media memiliki foto dan video yang dapat dijadikan bukti untuk mengungkap kasus ini.
Di dalam UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas, pihak SPBU dilarang untuk mengisi BBM ke dalam jerigen. Selain itu penjualan kembali BBM yang telah dibeli masyarakat juga dilarang. Aturan yang tertera dalam undang-undang tersebut seolah menjadi hiasan belaka.
Sesaat setelah berita ini terekspos, media melakukan pemantauan kembali pada (7/12) di SPBU 14.284.135. Tidak terlihat adanya pengisian BBM lewat jerigen. Namun mirisnya stelah dicek, stok solar di SPBU tersebut ternyata telah habis.
“Ya, saya kecewa. Setelah cukup lama mengantri, ternyata solar sudah habis,” ujar salah seorang supir truk yang diwawancarai oleh media.
Kejadian seperti ini amat disesali. Yang dikorbankan adalah masyarakat banyak sebagai pengguna BBM. Pihak media meminta kepada pemerintah dan kepolisian untuk mengawasi penjualan BBM secara lebih baik serta menindak SPBU nakal yang beroperasi di Provinsi Riau. **(Afrizal)