
Nias Utara, Sumatrapena.com – Salah satu tokoh Pemuda Lahewa merespon masalah BBM di SPBU Lahewa karena sudah menjelang 5 hari, masyarakat lahewa dan sekitarnya mengeluhkan BBM (Bahan Bakar Minyak) Bensin dan Solar di SPBU Bolia yang ada di Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara. Pasalnya di jalan Olora Gunungsitoli terhambat pengantaran akibat adanya kerusakan atau pengalihan jalan. Rabu, (14/12/22).
“Dalam hal ini, jangan kita salahkan pihak Pertamina atau pengelolah SPBU, tetapi akibat ketidak profesionalan pengerjaan beberapa dwiker plat di ruas jalan provinsi mulai dari gunungsitoli menuju Nias Utara, akibatnya mobil tangki pengangkut BBM yg seyogianya di angkut pakai mobil tangki yang kapasitas 8000 liter, tetapi karena jembatan batang pohon kelapa yg di pasang di masing² pengerjaan dwiker plat tersebut kurang kuat, maka mobik tangki yg kapasitas 8000 ton tidak bisa lewat,” Ungkap Yuris Zai tokoh pemuda.
“Untuk itu di mohon kepada KA. UPTD Bina Marga Kep. Nias, supaya memberikan perhatian terhadap permasalahan pendistribusian BBM ke Kab. Nias Utara, supaya masyarakat tidak di rugikan oleh kontraktor pengerjaan dwiker plat di ruas jalan provinsi dari Gunungsitoli menuju Kab. Nias Utara,” harapnya.
Dari informasi langsung dari pengelola SPBU An. Ozi saat di wawancara langsung kru media ini Menyatakan bahwa beberapa hari belakangan ini dari Jumat sampai hari ini, pemasok BBM dari Pertamina sangat terbatas sehingga untuk jatah Kecamatan Lahewa dan Afulu tidak mencukupi.
Ozi mengatakan bahwa “jatah BBM di Kecamatan Lahewa dan Afulu setiap harinya sebanyak 7.500 liter perharinya atau tujuh Ton lima ratus liter perhari,” Sanggahnya.

“Akan tetapi karena yang di bawa truk bermuatan 5000 liter atau lima ton perhari sehingga kurang untuk masyarakat Lahewa,” lanjutnya.
Lanjut Ozi bahwa “penyebab terjadinya pengurangan pemasukan BBM di SPBU Lahewa di karenakan ada perbaikan jalan di Daerah Olora Kota Gunungsitoli sebanyak dua titik sehingga kendaraan mobil tengki yang bermuatan 7.500 ton tidak dapat lewat karena kondisi jembatan darurat sangat tidak memadai untuk di lalui atau dapat menimbulkan resiko besar,” Ujarnya.
“Sangat prihatin keadaan ini melihat masyarakat berbondong-bondong hanya beberapa jam untuk menunggu kedatangan BBM dari Pertamina, dan apa yang bisa kami buat karena kami hanya sebatas pengelola jika ada dari Pertamina,” ungkapnya.
Ozi berharap “supaya di percepat pekerjaan jalan tersebut atau gorong gorong di dua titik di olora agar tidak terjadi kendala pemasok BBM ke SPBU atau mobil pengangkutan barang untuk kebutuhan Kabupaten Nias Utara,” Ujarnya.
Masyarakat Lahewa berharap untuk menjelang hari natal dan tahun baru supaya BBM di siapkan stok di setiap SPBU karena masyarakat sangat membutuhkan, dan berharap kepada pengelola supaya di utamakan kendaraan dari pada pengisian Jeregan atau drum.
(Yunius/Kabiro)