
Tanggamus, Sumatrapena.com – Tak terima atas sikap pegawai sipir Rutan Kelas II B Kota Agung Tanggamus terkesan menunjukkan sikap tak terpuji, Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) distrik Tanggamus, Amroni tantang pihak Rutan untuk buka bukaan.
Hal tersebut di sampaikan Amroni selaku Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) distrik Tanggamus, saat di Konfirmasi awak media dutapublik com pada Kamis (7/9/2023).
Menurut Amroni permainan di dalam Rutan bukan lah rahasia umum lagi melain kan telah menjadi konsumsi bagi keluarga para tahanan baik yang masih ada di dalam Rutan maupun masyarakat yang anggota keluarga nya pernah menjadi Nara pidana.
Seharunya pegawai sipir bisa menjadi contoh teladan yang mengedepankan sikap humanis pada semua orang yang berkunjung di Rutan Kelas II B tersebut, kerena pada dasarnya setiap masyarakat yang hendak menjenguk sanak saudara nya yang berada di dalam rutan tersebut, itu menunjukkan suatu bentuk kepedulian dan keprihatinan mereka akan kesehatan keluarga mereka yang ada di dalam rutan.
Kemudian kami juga sangat menghormati aturan yang di terapkan oleh pihak rutan, namun jika memang mau menerapkan aturan semestinya pihak rutan menyampaikan dengan cara sopan bukan dengan cara membentak bentak, yang terkesan menakut nakuti masyarakat yang hendak membesuk keluarga nya.
“Sementara yang menjadi pertanyaan saya menurut para pegawai sipir tadi bagi keluarga yang hendak membesuk sanak keluarganya itu tidak di perbolehkan sebelum tiga Minggu kemudian lalu saat saya tanya aturan tersebut dari mana mereka menjawab itu aturan kami,” beber Amroni.
Lanjut Amroni kejadian yang saya alami hari ini sangat jelas betapa garang nya penjaga Rutan Kelas II B Kota Agung bahkan mereka tak segan segan menyebut nama salah satu Lembaga di hadapan saya, sehingga terkesan sengaja ingin membenturkan sesama Lembaga yang ada di Kabupaten Tanggamus.
Justru ini yang menjadi pertanyaan saya ada apa dengan pihak rutan Kota Agung dengan lembaga tersebut, jika benar tujuan mereka ingin membenturkan sesama Lembaga di Kabupaten Tanggamus ini, maka saya nyatakan juga Ketua LSM GMBi distrik Tanggamus siap jika harus berbenturan dengan apa pun bentuk nya dengan Lembaga yang di sebut para pegawai tadi di hadapan saya.
“Yang jelas saya sangat kecewa atas perilaku pegawai rutan tersebut kerena mereka mengutamakan gaya arogan yang tidak mengutamakan cara cara santun dan juga menyebut nyebut nama Lembaga lain seakan akan ingin membenturkan antar Lembaga,” pungkas nya. (Tim)