
Tanggamus, Sumatrapena.com – Waw mantap pemasangan batu Seplit dan pengaspalan jalan Babinsa Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus cuma berjalan tiga hari, dan menghabiskan aspal mencapai Lima Belas Drum disisi lain Hendri kilah proyek tersebut bukan milik iya hanya di mintain tolong oleh Munzir untuk mengawasinya.
Hal itu di sampaikan Giwan dan juga salah satu pekerja saat di hubungi awak media dutapublik via telpon selular.
Sebelumnya Giwan pernah menyampaikan kalau perbaikan jalan Babinsa Pekon Tanjung Anom di kerjakan sembilan hari, namun fakta baru terkuak dari sala satu pekerja saat di hubungi awak media dutapublik iya mengaku pengerjaan jalan tersebut cuma tiga hari, siapakah di antara keduanya yang bohong?.
Giwan mengatakan perbaikan jalan tersebut habiskan aspal 15 drum kalau untuk materialnya saya kurang tau karena sistemnya kita kerja itu, kalau material nya kurang kita tinggal nelpon jadi saya tidak tau habis berapa berapanya, dan juga kalau drum bekas aspal itu tidak pernah saya bawa pulang dan juga banyak yang di minta sama masyarakat, dan drum drum yang di minta masyarakat itu juga banyak yang langsung di bawa mereka ke gunung ada pun harga aspal per drum Rp.2.200.000 (dua juta dua ratus ribu rupiah) kalau harga batu saya kurang tau karena kalau kurang kita tinggal minta minta aja terang Giwan (28/10/2023).
“Iya kalau aspal habis 15 drum karena itu aspal nya sampai tiga kali bolak balik, harga aspal per drum nya Rp.2.200.000 (dua juta dua ratus ribu rupiah) tapi kalau harga batu nya saya gak tau dan habis berapa berapa kubiknya saya kurang paham,” tutupnya.
“Salah satu pekerja saat di hubungi awak media dutapublik via sambungan telepon selular iya menyampaikan hal yang sama pekerjaan jalan Babinsa itu cuma tiga hari, kami kerjanya dari pagi sampai sore, kalau aspalnya habis sekitar 15 drum karena itu pekerjaan bolak balik sampai tiga kali,” Terangnya.
“Kami cuma pekerja jadi kami tidak tau banyak terkait pekerjaan tersebut, tapi kalau pekerjaan di jalan Babinsa Pekon Tanjung Anom itu cuma tiga hari kerja selesai, kalau aspal nya lebih kurang 15 Drum dan juga drum nya ada yang di bawa pulang sama mas Giwan ada juga di minta sama masyarakat,” pungkasnya.
“Saat awak media dutapublik menghubungi saudara Hendri yang pernah di sebut sebut oleh Giwan dalam percakapan awak media dutapublik via telepon saudara Hendri mengaku kalau iya hanya di beri kepercayaan sama bang Munzir untuk ngeliatin pekerjaan tersebut.
“Saya hanya di mintain tolong sama bang Munzir untuk mengawasi pekerjaan nya, saya bilang sama bang Munzir ya gak papa kalau Abang percaya sama saya,” ucap Hendri. (Tim)