
JAKARTA, Sumatrapena.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Ir H Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar berhati-hati dalam memilih pemimpin. Karena, hal itu berpengaruh kepada nasib bangsa ke depan. Apakah bisa sukses menjadi negara maju atau tidak.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam Pembukaan Kongres XXXII Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Musyawarah Nasional XXV Kohati di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (25/11/2023).
“Jangan sampai kemajuan yang telah ada yang telah terbangun ini menjadi sia-sia karena perpecahan, karena kesalahan kita dalam memilih pemimpin. Sehingga saya bicara bolak-balik hati-hati memilih pemimpin,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, masa depan Indonesia berada pada tangan rakyat yang memiliki kedaulatan.
“Mau memilih pak Anies, mau memilih pak Prabowo, silahkan, mau memilih pak Ganjar silahkan,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyebut kepemimpinan di tahun 2024, 2029, dan 2034 sangat menentukan keberhasilan cita-cita Indonesia Emas 2045. Menurut dia, peluang RI menjadi negara maju menghadapi banyak tantangan.
“Biasanya dalam sebuah peradaban negara itu hanya ada satu kali kesempatan,” kata Jokowi.
Ia mencontohkan negara di Amerika Latin yang sejak 1950 -1960an tetap menjadi negara berkembang. Bahkan ada yang menjadi negara miskin.
Editor: Tommy MS