
Tanggamus, Sumatrapena.com – Pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, memberikan keterangan yang tidak jelas terkait pengadaan Mobil Ambulans dan Puskesmas Keliling (Pusling) Tahun Anggaran 2024. Pernyataan yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta di lapangan, Kamis (1/8/2024).
Penelusuran media ini bersama rekan jurnalis lainnya, pada Selasa (30/7), di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bulok Sukamara, Pekon Gunungterang, Kecamatan Bulok, membuktikan bahwa keterangan yang disampaikan oleh pejabat Dinkes Kabupaten Tanggamus sebelumnya bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan.
Sekretaris Dinas Kesehatan, Bambang Nurwanto, pada (25/7) lalu, menyatakan bahwa pihaknya telah merealisasikan pengadaan mobil ambulans dan Pusling tersebut, dan mengaku tidak mendapatkan keuntungan sepeser pun.
“Dinas Kesehatan telah selesai merealisasikan pengadaan mobil ambulans transport dan Pusling tahun Anggaran 2024 tanpa mendapatkan keuntungan apa pun,” kata Bambang, yang diketahui sebagai PPK dalam pengadaan ambulans dan Pusling.
Sebelumnya, Kasubag Kepegawaian dan Umum Dinkes Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Jauhari, yang mengaku sebagai perpanjangan tangan dari Kepala Dinas Kesehatan Taufik Hidayat, pada (19/7), juga menjelaskan bahwa pengadaan mobil ambulans transport dan Pusling sudah direalisasikan oleh pihaknya.
“Dari 26 UPTD Puskesmas se-Kabupaten Tanggamus, yang mendapatkan mobil tersebut sebanyak 12 UPTD Puskesmas. Untuk UPTD Bulok Sukamara, dapat 2 unit mobil yaitu 1 unit ambulans dan 1 unit Pusling,” katanya.
Namun, pada Selasa (30/7), saat dicecar pertanyaan seputar pengadaan mobil tersebut, Kepala UPTD Puskesmas Bulok Sukamara, Rohayati, terkesan mengada-ada dan memicu kecurigaan di kalangan awak media.
“Puskesmas kami dapat 2 mobil ambulans, yang satunya ini dan yang satu lagi ada di Puskesmas,” kata Rohayati saat diwawancarai usai kegiatan Sosialisasi Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan TB Paru di Kantor Kecamatan Bulok.
Saat ditanya terkait anggaran pengadaan mobil ambulans dan spesifikasi teknis mobil tersebut, Rohayati mengatakan dirinya tidak mengetahui.
“Terkait anggaran, saya kurang paham. Kami hanya menerima saja, dan jenis mobilnya saya juga nggak tahu. Mobil itu ambulans, bukan Pusling. Kalau Pusling, sejak saya masuk di sini tahun 2020 lalu, kondisinya sudah rusak parah, jadi kami kembalikan ke Dinas,” katanya.
Kemudian, ketika kembali ditanya tentang perlengkapan mobil dan kapan mobil ambulans diterima, Rohayati menjelaskan bahwa mobil tersebut dilengkapi dengan perlengkapan rujukan pasien.
“Ada bed, kursi, dan obat-obatan. Mobil tersebut diterima sejak akhir bulan Mei 2024 lalu,” ungkapnya.
Di lain pihak, berdasarkan keterangan narasumber yang berdomisili tidak jauh dari Puskesmas Bulok, selama ini dia hanya melihat ada 1 unit mobil ambulans. Narasumber yang enggan disebut identitasnya ini juga melihat mobil tersebut dioperasikan oleh Rohayati.
“Baik di Puskesmas maupun di kediaman Rohayati, hanya ada 1 mobil tersebut, dan sampai saat ini mobil itu dikendarai dan dibawa pulang Rohayati,” ungkapnya sambil mengirim foto ambulans saat berada di Puskesmas Bulok dan saat terparkir di kediaman Rohayati pada Kamis dan Senin, 25 dan 29 Juli lalu. (Tim)