
Bangkinang Kota, Sumatrapena.com – Pj Bupati Kampar H. Hambali, SE, MBA, MH mengikuti rilis inflasi bersama BPS Kabupaten Kampar yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Kampar pada Selasa (1/10/2024).
Hadir mendampingi Pj Bupati Kampar di antaranya Asisten II Setda Kampar Suhermi, ST, Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Kampar Irwan Muhammad, ST, ME, MIDS, Kepala Dinas Pertanian Kampar Nurilahi Ali, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muhammad, Kepala BPS Kabupaten Kampar Ir. Budianto beserta tim, Plt Kabag Perekonomian Purwoko, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kampar, serta perwakilan dari PT POS Indonesia Cabang Bangkinang.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Kampar H. Hambali mengucapkan terima kasih kepada BPS Kabupaten Kampar atas rilis inflasi daerah yang menunjukkan inflasi Kabupaten Kampar berada di angka 1,46%, lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 2,51%.
Hambali menyatakan bahwa capaian angka inflasi 1,46% ini merupakan hasil kerja keras TPID Kampar bersama OPD terkait dalam upaya pengendalian inflasi daerah. Menurutnya, pengendalian inflasi sudah menjadi rutinitas yang perlu terus diawasi dan dijaga, terutama dalam stabilisasi harga dan pendistribusian barang.
“Kita harus terus mempersiapkan langkah-langkah agar inflasi tetap terkendali. Kesinambungan upaya pengendalian inflasi sangat penting untuk memitigasi risiko kenaikan harga pangan, ketidakpastian pasar global, serta masalah struktural lainnya,” ungkap Hambali.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Kampar Ir. Budianto menjelaskan bahwa pada bulan September 2024 terjadi deflasi m-to-m sebesar -0,44%, inflasi y-on-y sebesar 1,46%, dan inflasi y-to-d sebesar -0,79%.
Budianto juga menyebutkan bahwa penyumbang utama deflasi pada bulan September 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,42%. Komoditas yang berkontribusi besar pada deflasi adalah cabai merah, cabai rawit, udang basah, cabai hijau, dan semangka.
Sedangkan penyumbang utama inflasi y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,84%, terutama komoditas beras. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang inflasi sebesar 0,46%, terutama dari komoditas emas permata. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga menyumbang inflasi sebesar 0,26%, dengan ketupat dan lontong sayur sebagai komoditas utama.
(Diskominfo Kampar/AN)