
Pekanbaru, Sumatrapena.com – Nizam Shendri Pratama, yang akrab disapa Adik Nizam, baru saja merayakan ulang tahunnya yang kedua pada November 2024. Anak kedua dari pasangan Shelly dan Jondri ini menjalani hidup dengan kondisi spesial sejak lahir tanpa kaki kanan serta mengalami gangguan pada sistem pencernaan. Hingga kini, Adik Nizam telah menjalani empat operasi di bagian perut dan kaki.
Melalui kolaborasi antara LAZNas Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) perwakilan Riau dan Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN, bantuan berupa kaki palsu untuk Adik Nizam telah disalurkan. Setelah melewati proses survei dan pengukuran pada 7 November 2024, bantuan tersebut akhirnya resmi diberikan pada hari ini (21/11).
Adik Nizam lahir dengan kondisi yang tidak biasa: tanpa kaki kanan, pusar, serta lubang anus. Hal ini menyebabkan saluran buang air kecil (BAK) dan besar (BAB) menyatu, sehingga ia memerlukan popok setiap hari untuk menahan keluarnya cairan yang tidak terkendali.
“Bantuan kaki palsu ini menjadi langkah awal dalam kolaborasi kita untuk mendukung Adik Nizam. Semoga ia dapat beraktivitas dengan lebih nyaman. Kami di IZI perwakilan Riau juga terus berupaya membantu Adik Nizam, terutama karena kondisinya yang masih membutuhkan perhatian lebih, seperti pada sistem pencernaannya. Mari bersama kita panjatkan doa terbaik untuk Adik Nizam,” ujar Sandi, Kepala Bidang Penghimpunan dan Penyaluran Zakat (PPZ) IZI Riau.
Adik Nizam bersama kedua orang tuanya, Bu Shelly dan Pak Jondri, datang ke Kantor IZI Riau untuk menerima bantuan tersebut sekaligus menjalani proses pemasangan kaki palsu. Dengan penuh haru, Bu Shelly menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak yang telah membantu.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak kepada IZI, YBM BRILiaN, dan para donatur yang telah membantu Adik Nizam. Semoga Allah membalas segala kebaikan ini dengan limpahan kesehatan dan rezeki. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih,” ungkapnya.
Setelah pemasangan dan uji coba penggunaan kaki palsu, acara diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto sebagai kenang-kenangan. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana kepedulian dan bantuan dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan.